Olahraga Muaythai Yang Makin Populer di Indonesia

 Popularitas Olahraga beladiri Muaythai belakangan ini semakin melejit . Pasalnya, beberapa jenis olahraga ekstrim yang kini mulai dibayar secara proporsional semakin banyak diperlihatkan. Karena itulah, pegiat seni beladiri Muaythai menjadi meningkat karena memiliki prospek untuk bisa tampil di ajang bela diri mix matrial arts.

Memang sudah banyak terbukti pepatah yang menyebut buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Seperti itulah ibaratnya seorang anak yang mewarisi keterampilan dan diasah dalam bimbingan orang tuanya.

Muhammad Uchida Sudirman, seorang atlet muda beladiri Muaythai berprestasi yang dimiliki Indonesia. Dia kelahiran Jakarta 25 Maret 18 tahun silam. Terbaru, Uchida berhasil menjadi Juara 1 pada Kejurnas Muaythai yang dihelat di Kota Kendari, pekan lalu.

Bakat olahraga jelas mengalir deras di tubuh Uchida. Di usia yang masih sangat muda sudah mampu menjadi juara. Deretan raihan juara juga sudah berderet rapi di lemarinya dari kejuaraan nasional hingga Asia. Bukan tidak mungkin, ke depan Uchida sanggup mengumpulkan lebih banyak medali dan piala serta bisa mengharumkan Ibu Pertiwi di kancah internasional.

 

Prestasi yang diraih Uchida berkat latihan keras dan juga arahan kedua orang tuanya. Ayahnya Dr Sudirman MH, adalah Ketua Umum PB Muaythai Indonesia. Dulu ayahnya juga seorang atlet berprestasi. Tercatat, Dr Sudirman pernah meraih emas di ajang SEA Games dua kali. Tahun 1997 dan 2001.

“Selain bakat, kami tetap menanamkan jiwa kesatria dan nilai sportivitas dalam diri Uchida. Di luar urusan prestasi, lebih penting bagaimana nilai yang terkandung dalam olahraga itu mampu menuntun dan membentuk jiwanya, ” kata sang ayah, Dr Sudirman saat di Kendari.

 

Selain itu, baginya sebagai ayah, Uchida juga harus mampu mencerminkan perilaku yang santun. Peka terhadap keadaan sosial dan sedapat mungkin bisa membantu serta bermanfaat bagi siapapun.

“Jadi dia (Uchida) diharapkan menjelma menjadi figur yang punya fisik kuat sebagai atlet, disertai keteguhan jiwa dalam mempertahankan nilai yang dianut dan punya hati yang peka, ” imbuhnya.